PERANAN
GURU
WF Connell (1972) membedakan tujuh
peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan
pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat
setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga.
Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk mengembangkan kemampuannya lebih lanjut.
Peran guru sebagai pelajar (leamer).
Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar
supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan
yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas
kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan insidental.
Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.
Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Peranan
guru dalam proses belajar mengajar yaitu :
1. Mengumpulkan
data tentang siswa
2. Mengamati
tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari
3. Mengenal
para siswa yang memerlukan bantuan khusus
4. Mengadakan
pertemuan atau hubungan dengan orangtua siswa baik
5. Secara
individu maupun secara kelompok untuk memperoleh saling pengertian tentang
pendidikan anak
6. Bekerja
sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah
siswa
7. Membuat
catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik
8. Menyelenggarakan
bimbingan kelompok atau individu
9. Bekerja
sama dengan petugas bimbingan lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa
10. Menyusun
program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas bimbingan lainnya
11. Meneliti
kemajuan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Berdasarkan
uraian di atas maka jelaslah bahwa peran guru baik sebagai pengajar maupun
sebagai pembimbing pada hakekatnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Dengan kata lain, kedua peran tersebut harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dan sekaligus merupakan keterpaduan.
Dalam
menghadapi berbagai perubahan dan perkembangan zaman yang menuntut pembaharuan
dalam pendidikan, maka hendaklah guru berperan sebagai berikut:
- Guru bersikap terbuka dan peka terhadap perubahan.
Dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan, guru harus senantiasa bersikap terbuka dan
peka terhadap berbagai aspirasi atau kritikan yang muncul dari manapun
datangnya, sehingga sekolah menjadi agen perubahan dan para guru menjadi
pendukung utamanya.
Dengan
sikap ini akan mendorong para guru untuk terus-menerus memperbaiki kinerja guna
menciptakan suasana sekolah yang lebih bermutu, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
berbagai pihak. Disamping itu akan tercipta situasi yang demokratis, yang
memotivasi untuk selalu mencari alternatif terbaik dalam pemecahan masalah yang
dihadapi sekolah.
- Guru sebagai agen pembaharuan.
Rogers
et. al (1983 : 312), menjelaskan pengertian agen pembaharuan sebagai berikut :
"A change agent is an individual who influencies clients, innovation
decisions in a direction deemed desirable by a change agency". Seorang
agen pembaharuan adalah seseorang yang mempengaruhi keputusan inovasi para
klien (sasaran) ke arah yang diharapkan oleh lembaga pembaharuan. Dengan
demikian, seorang agen pembaharu berperan sebagai penghubung antara lembaga
pembaharu dengan sasarannya.
Guru sebagai pembaharu dapat berperan serta dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Guru sebagai pembaharu dapat berperan serta dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.
Invention (penemuan) meliputi
penemuan hal-hal baru dalam aspek tertentu dalam pendidikan. Tahap ini diawali
dengan pengenalan masalah, penelitian, dan perumusahan masalah secara lebih
spesifik dan tajam. Misalnya mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam
pelajaran membaca Al Qur'an dengan waktu yang relatif singkat.
2.
Development (pengembangan),
meliputi saran alternatif pemecahan masalah, percobaan dan penelitian,
percobaan kembali, penilaian dan seterusnya. Misalnya setelah dicoba dan diteliti
berkali-kali ternyata metode Iqro yang lebih efektif digunakan untuk melatih
membaca Al-Qur'an dengan waktu yang singkat.
Diffusion (penyebaran),
mencakup penyebaran ide-ide baru kepada sasaran penerimanya. Misalnya setelah
terbukti efektif, metode Iqro disebarkan kepada masyarakat.
0 komentar to “PERANAN GURU”